Senin, 24 November 2008

harian hatiku..

bukan aku yang menangis.
bukan aku yang telah rapuh.
bukan aku yang sakit.
tetapi hatiku..
jeritannya membelah malam.
mencoba merobek kesunyian.
tapi itu gagal.!
jeriatan dalam diam. itu yang kulakukan.
berbisik pada si tuli.
sama saja.
tindakan bodoh.
alunan airmata tak berarti bagiku..
kehambaran membuka jalan kepahitan.
haah. Tuhan.!
aku kembali. aku kembali merengek setelah lupa padaMu. entah ini hina atau binal. tetapi ini adalah jalan terakhir.
haah. Tuhan.!
aku kembali. menangis dihadapanMu..
mengakui ksalahanku.
aku terlalu hina untuk menyebut namaMu.
makin banyak kata yang kutulis, makin terhunus rasaku, makin tajam, dan makin nyeri.
dalam sakit aku masi menggetarkan kata maaf untukmu.
oh Tuhaaan.!!
aku masi terjaga. menunggu fajar yang enggan datang.. malam masi menyaksikan piluku. mungkin dia tertawa.
atau mungkin juga sedih.
entahlah. ini malam. mataku tak dapat menembus gelapnya.
senja yang takhluk pada malam menjadi saksi atas hampanya hariku..
inilah harian hatiku.
paraunya memekik ulu ku sendiri..

Tidak ada komentar: